ERACS vs SC Biasa, Apa Bedanya ?

Apa Perbedaan Persalinan dengan Metode ERACS dan Caesar Biasa? Ini Penjelasannya

ERACS kini menjadi salah satu metode persalinan yang viral di internet. Tak sedikit ibu-ibu yang baru melahirkan membagikan kisah mereka setelah menjalani metode ERACS.

Bahkan, dalam sejumlah video terlihat para ibu dapat melakukan gerakan TikTok dengan semangat dan lincah sambil menggendong bayi yang baru dilahirkannya.

Viralnya metode ERACS ini tentu jadi pertanyaan bagi ibu dan calon ibu lainnya. Apa bedanya dengan persalinan caesar biasa?

Agar lebih jelas dan paham, inilah penjelasan tentang ERACS dan bedanya dengan metode caesar biasa.

Apa itu ERACS?
eracs
sc eracs

ERACS adalah singkatan dari Enhanced Recovery After Caesarean Surgery. Dengan kata lain, metode ini memungkinkan agar ibu lebih cepat pulih setelah menjalani operasi tersebut.

Selain itu, ERACS juga memungkinkan agar ibu bisa bergerak lebih awal meki habis di operasi. Begitu pula dengan rasa nyeri yang lebih minimal sehingga membuat ibu lebih nyaman.

Harapannya, setelah melahirkan dengan metode ERACS para ibu tidak perlu menjalani perawatan di rumah sakit lebih dari 24 jam

Apa bedanya ERACS dengan caesar biasa?

Terdapat beberapa perbedaan mendasar pada ERACS dan operasi caesar biasa. Menurut jurnal Therapeutics and Clinical Risk Management, perbedaan ERASC dan operasi caesar biasa yaitu:

  1. Edukasi kepada pasien
    Pada operasi caesar biasa atau konvensional tahap edukasi tidak terlalu difokuskan. Namun, pada ERACS sebisa mungkin pasien akan diberikan edukasi secara mendalam.Bukan hanya informasi mengenai tindakan sebelum, saat, dan sesudah operasi, tapi juga mengenai rasa nyeri, ASI, Inisiasi Menyusui Dini, dan jadwal kontrol.
  2. Waktu Puasa
    Perbedaan kedua adalah pada durasi atau waktu puasa. Pada operasi caesar biasa, pasien harus melakukan puasa semalaman penuh.
    Sedangkan pada metode ERACS durasi puasa bisa lebih singkat. Pasien diperbolehkan makan hingga 6 jam sebelum operasi dan diperbolehkan minum air 2 jam sebelum operasi.
  3. Rasa sakit
    Metode ERACS juga disebut minim rasa sakit dibanding operasi caesar biasa. Hal ini karena adanya obat pereda nyeri yang diberikan terjadwal melalui infus dan obat yang diminum. Obat anti nyeri juga diberikan pada tulang belakang saat tindakan operasi.
    Selain itu, ada manajemen cairan dan tekanan darah, pencegahan hipotermia, manajemen nyeri dan mual setelah operasi.
  4. Pemberian makan dan minum
    Masa pemulihan ERACS lebih cepat dibanding operasi caesar biasa. Pada operasi caesar biasa pasien baru diperbolehkan makan setelah buang angin atau buang air besar setelah operasi. Ini merupakan tanda bahwa fungsi usus sudah kembali normal.
    Sedangkan pada metode ERACS, pasien bisa mulai makan 2 jam setelah operasi.
  5. Mobilisasi
    Setelah menjalani prosedur ERACS pasien bisa mulai bergerak 6 jam kemudian. Dimulai dengan berbalik, berjalan dan berdiri. Sementara pada operasi caesar biasa, biasanya baru 24 jam setelahnya.
  6. IMD (Inisiasi Menyusui Dini)
    Pada metode ERACS IMD bisa dilakukan dengan lebih cepat. Jika pada operasi caesar biasa IMD baru dilakukan setelah efek anestesi hilang, pada ERACS IMD dilakukan segera setelah kembali ke ruang perawatan.
    Bahkan, ibu bisa memberikan ASI kepada bayinya 1 jam setelah operasi.

 

Dengan sejumlah perbedaan antara metode ERACS dan caesar biasa ini, memberikan sejumlah keuntungan bagi para ibu. Bukan hanya minim rasa sakit, metode ERACS juga memungkinkan ibu pulih lebih cepat setelah operasi. Sehingga tak perlu rawat inap terlalu lama di rumah sakit.

Tags :
Share This :