Apa Itu Stunting ? Kenali Penyebab, Ciri-ciri dan Akibatnya Pada Anak

Kenali Penyebab, Ciri-Ciri, dan Akibat Stunting pada Anak

Apa itu stunting? Beberapa tahun belakangan stunting menjadi salah satu hal yang sering disampaikan kepada ibu hamil dan ibu yang memiliki anak bayi hingga balita.

Ibu hamil, menyusui, dan memiliki anak balita sering kali di edukasi mengenai stunting dan bahayanya. Stunting memang patut jadi perhatian karena dapat mempengaruhi masa depan anak.

Agar lebih paham dan mengenal stunting, berikut penjelasan mengenai stunting, penyebab, ciri-ciri, pencegahan, dan akibatnya.

Apa itu Stunting ?

Stunting adalah gagal tumbuh yang terjadi pada anak balita karena kekurangan gizi kronis. Akibatnya, tinggi badan anak akan terlalu pendek untuk usianya.

Dengan kata lain, stunting merupakan gangguan pertumbuhan pada anak yang menyebabkan tubuhnya lebih pendek dibanding tinggi badan semestinya.

Namun, perlu digarisbawahi bahwa stunting pasti pendek, namun anak pendek belum tentu stunting. Biasanya, stunting akan sangat terlihat ketika anak memasuki usia 2 tahun.

 

Penyebab Stunting

Penyebab stunting bukan semata-mata karena anak mengalami kurang gizi. Tapi, ada beberapa penyebab lain yang juga dapat memicu stunting, yaitu:

  • Kurangnya akses air bersih dan sanitasi.
  • Kurangnya akses rumah tangga pada makanan bergizi.
  • Pengasuhan yang kurang baik. Di antaranya adalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi di masa sebelum dan saat kehamilan, serta setelah melahirkan. Akibatnya, kebutuhan gizi anak tidak tercukupi.
  • Terbatasnya akses layanan kesehatan selama masa kehamilan dan setelah melahirkan.
  • Anak sering terserang infeksi penyakit.
  • Bayi lahir prematur.
  • Berat badan lahir rendah (BBLR).

Ciri - ciri Stunting

Ciri utama pada stunting adalah tubuh anak yang terlihat lebih pendek dibanding teman-teman seusianya. Cara mengetahuinya adalah dengan mengukur tinggi atau panjang badan anak kemudian dibandingkan dengan tinggi standar. Anak dikatakan stunting jika tinggi badannya di bawah normal.

Selain tubuh yang pendek, terdapat beberapa ciri-ciri stunting lainnya, yaitu:

  • Pertumbuhan anak lambat, sepertu berguling, duduk, berdiri, dan berjalan.
  • Pertumbuhan gigi terlambat.
  • Kemampuan fokus dan memori belajarnya masih kurang.
  • Berat badan balita tidak naik dan cenderung turun
  • Anak mudah terserang penyakit karena imun rendah.
  • Keterlambatan perkembangan keterampilan sosial dan mental.
  • Pada anak yang lebih besar (usia 8-10 tahun) akan menjadi lebih pendiam dan tidak banyak melakukan kontak mata dengan orang di sekitarnya.
Akibat Stunting Pada Anak

Meski ciri utama stunting yang terlihat adalah tubuh anak yang lebih pendek dibanding tinggi seharunya, namun akibat atau efek buruk stunting bukan hanya itu saja. Stunting akan mempengaruhi tumbuh kembang anak secara keseluruhan. Bahkan, bisa dibilang mempengaruhi kualitas hidupnya di masa depan.

Jika tidak segera ditangani dengan tepat, stunting pada anak bisa memicu dampak berikut:

  • Menurunkan kemampuan kognitif anak.
  • Mengalami kesulitan belajar.
  • Kekebalan tubuh rendah sehingga mudah sakit.
  • Muncul penyakit metabolik seperti kegemukan atau obesitas.
  • Penyakit jantung dan pembuluh darah.
Pencegahan dan penanganan stunting

Pencegahan dan penanganan stunting bisa dilakukan sedini mungkin untuk meminimalisir efek yang ditimbulkan di kemudian hari.

Pencegahan dan penanganan stunting yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

  • Memenuhi kebutuhan gizi sejak masa kehamilan dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi.
  • Rutin memeriksakan kehamilan ke dokter atau bidan.
  • Memberikan ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan.
  • Melanjutkan ASI dan memberikan MPASI sehat setelah bayi berusia 6 bulan.
  • Memantau tumbuh kembang anak secara berkala melalui Posyandu.
  • Menjaga kebersihan lingkungan.

 

Demikian penjelasan mengenai stunting, penyebab, ciri-ciri, pencegahan dan penanganannya. Konsultasikan dengan ahli gizi RS Graha Medika Banyuwangi jika curiga anak mengalami stunting agar mendapat penanganan yang tepat.

Tags :
Share This :